Kenali 4 Penyebab Skoliosis, saat Tulang Belakang Bengkok dan Melengkung
"Biasanya, skoliosis sudah terlihat sejak masa perkembangan anak. Namun, penyebab utama skoliosis pun tidak diketahui. Pengobatan dan perawatan sejak dini bisa membantu mencegah tingkat keparahan."
Ketahui kemungkinan penyebab terjadinya skoliosis |
Simak penjelasan lengkapnya mengenai penyebab, pencegahan, serta efek kelainan lengkung tulang belakang yang mungkin terjadi dalam artikel ini.
Macam-macam penyebab skoliosis
Menurut American Association of Neurological Surgeons, sekitar 80% penyebab skoliosis tidak dapat teridentifikasi. Umumnya, skoliosis yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) adalah jenis yang yang paling umum terjadi.
Setidaknya, ada 3 klasifikasi penyebab skoliosis, yaitu idiopatik, kongenital (bawaan lahir), dan neuromuskular (masalah syaraf dan otot). Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Skoliosis idiopatik
Skoliosis idiopatik adalah jenis skoliosis yang tidak diketahui penyebabnya dan paling sering terjadi.
Umumnya, kelainan tulang belakang ini terjadi karena faktor keturunan. Biasanya, paling sering terjadi pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Sebagian besar kasusnya ringan dan tidak memerlukan pengobatan khusus.
2. Penyakit neurologis dan otot
Penyebab skoliosis neuromuskular adalah masalah saraf dan otot. Beberapa penyakit neurologis dan otot yang bisa menyebabkan kelainan tulang belakang, antara lain:
Cerebral palsy
Cerebral palsy adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf seperti gerakan dan koordinasi otot.
Sebagian orang dengan kondisi ini mungkin akan mengalami kesulitan berjalan dan duduk. Hal ini bisa memicu masalah tulang belakang, seperti skoliosis, lordosis, dan kifosis.
Distrofi otot
Distrofi otot adalah kondisi kelainan genetik yang bisa merusak dan melemahkan otot.
Kondisi ini juga bisa memengaruhi otot rangka. Kelemahan pada otot tulang belakang ini lah yang menyebabkan kelengkungan tulang belakang atau skoliosis.
Spina bifida
Spina bifida adalah cacat lahir yang juga bisa memengaruhi tulang belakang bayi, sehingga menyebabkan skoliosis atau tulang belakang melengkung.
Kondisi ini terjadi selama perkembangan janin dalam rahim, karena sumsum tulang belakang, otak, atau meninges (selaput otak) tidak sepenuhnya berkembang.
Cedera tulang belakang
Penyebab skoliosis lainnya adalah cedera tulang belakang. Hal ini terjadi karena kerusakan saraf mengakibatkan hilangnya kontrol pada otot inti.
Padahal, otot berfungsi untuk menjaga kesiembangan atau mempertahankan posisi tulang belakang. Cedera meliputi kecelakaan kendaraan, jatuh, tindakan kekerasan, cedera olahraga, dan penyakit.
3. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi saat tingkat kepadatan mineral tulang tergolong rendah. Ini membuat tulang menjadi lemah dan keropos.
Bahkan, osteoporosis juga bisa menyebabkan skoliosis terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Ini karena kekuatan tulang belakang akan menurun dan membuatnya melengkung.
4. Malformasi tulang belakang
Malformasi tulang belakang adalah penyebab kelainan tulang belakang jenis skoliosis kongenital.
Jadi, kondisi ini terjadi sejak dalam kandungan karena tulang belakang tidak berkembang atau terbentuk secara normal pada masa perkembangan janin.
Skoliosis kongenital adalah jenis yang paling jarang terjadi. Kondisi ini dapat terjadi pada sekitar 1 dari 10.000 bayi baru lahir.
Cara mencegah skoliosis
Kemungkinan besar, tidak ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah skoliosis idiopatik. Ini karena kelainan tulang belakang ini tidak berkaitan dengan postur tubuh yang buruk atau risiko olahraga.
Apalagi, kalau penyebab skoliosis adalah faktor keturunan karena ada genetik yang diturunkan.
Namun, Anda bisa melakukan cara untuk mencegah skoliosis agar tidak semakin memburuk., seperti:
- Menggunakan back braces
- Perawatan kiropraktik
- Terapi skoliosis
- Olahraga untuk skoliosis
- Operasi skoliosis untuk kasus yang parah
Komplikasi skoliosis yang mungkin terjadi
Efek jangka panjang skoliosis tergantung dari seberapa parah derajat lengkungannya. Untuk kasus yang ringan, kondisi ini tidak akan mengganggu aktivitas keseharian.
Namun, skoliosis yang tergolong parah bisa mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti:
- Masalah pernapasan, hal ini terjadi karena tulang rusuk menekan paru-paru
- Masalah punggung, skoliosis sejak kecil mungkin bisa menyebabkan nyeri punggung kronis saat dewasa. Terutama jika lekukan abnormal dan tidak dapat diobati
- Perubahan fisik, membuat pinggul dan bahu tidak rata, tulang rusuk menonjol, dan pergeseran pinggang ke area samping
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai perawatan skoliosis yang bisa dilakukan.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab dan cara mengatasi skoliosis? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Baca selengkapnya di sini
Oleh:
Nama
: Muhammad Fathur Rohman
Kampus
: https://walisongo.ac.id/
Comments
Post a Comment